Thursday, February 2, 2017

Terhubung Oleh Segenggam Telephone

Terhubung Oleh Segenggam Telephone
" Baik aku akan tidur" ucap Siska serak dari ujung telephone.
" Iya sayang, oh ya jangan lupa minum obatmu. I Love You" ucap Dimas dari seberang.
" Baik, Love you too" ucap Siska seraya menekan tombol berwarna merah dibagian bawah layar touchscreen nya. Rasa sesak kembali dirasakan oleh Siska jika mengingat hubunganya bersama Dimas yang terhalangi oleh berkilo-kilo meter jarak. Jam dinding telah menunjukkan pukul 23.00 WIB. Mungkin di sana, dimana Dimas berada , ya tepatnya di Bali mungkin sudah menunjukkan pukul 00.00 WITA, waktu yang sudah sangat larut bagiku. Aku berusaha untuk menenangkan diri dari rindu yang menghantam ku. Guling mulai erat di pelukakanku, tak ku hiraukan rasa pusing di kepalaku, tanpa  meminum obat ku aku terlelap dalam mimpi malam ini.
Beginilah cinta ku, jarak adalah teman bagiku. Sejauh kota Jogja hingga ke Bali tak menghalangi rasa sayangku pada Dimas. Kita bertemu ketika bersama berkuliah di Universitas swasta di Jogjakarta. Aku begitu merindukan ketika canda tawanya berbalut menjadi satu dengan tawaku. Aku merindukan laki-laki berkacamata itu. Aku merindukan ketika erat tangan nya menggenggam jemari ku dengan hangatnya. Namun kini kita hanya dapat bertemu melalui via suara. Terhubungkan oleh Segenggam Telephone.


Aku menunggumu di ujung Telephone
Merindukan tawa dan tangis
Saat bersamamu 



No comments:

Post a Comment